Jadwal Pelatihan Guru Untuk Kurikulum 2013

Jadwal Pelatihan Guru Untuk Kurikulum 2013 ~ Pelatihan guru merupakan bagian dari implementasi kurikulum. Sebelum penerapan kurikulum baru yang dijadwalkan akan berlangsung pada tahun pelajaran 2013/2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menyelenggarakan pelatihan guru untuk Kurikulum 2013.

Jadwal Pelatihan Guru Untuk Kurikulum 2013

Skema untuk pelatihan guru dimulai dengan pelatihan instruktur nasional yang akan dilakukan akhir Mei mendatang. Pelatihan instruktur nasional akan dilakukan di Jakarta dan instruktur nasional ini nanti akan melatih guru-guru inti, demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, dikutip laman Kemdikbud (12/4/13).

Pelatihan guru inti akan dilakukan awal hingga pertengahan Juni. Guru-guru inti tersebut akan dilatih di regional masing-masing. Nantinya, guru inti akan melatih guru sasaran di setiap provinsi.

Mendikbud menjelaskan, tadinya skenario pelatihan guru sasaran akan dilakukan di kabupaten kota. Tapi karena jumlah sekolah sasaran pelaksana kurikulum 2013 diperkecil, maka tidak efektif jika harus ke kabupaten kota, sehingga akhirnya pelatihan ditarik ke provinsi.

Pelatihan guru inti akan dilakukan di enam wilayah regional. Yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, dan Surabaya. Region Surabaya meliputi Kalimantan Timur, NTT, dan Jawa Timur. Sama seperti region yang lain, pemilihan wilayah ini didasarkan pada jarak terdekat.

Setelah selesai, guru inti akan melatih guru sasaran pada akhir Juni sampai dengan minggu pertama Juli (7/7). Tempat pelatihan di provinsi akan memaksimalkan LPMP dan P4TK. Di minggu pertama harus sudah selesai karena setelah itu sudah puasa, demikian djelaskan mendikbud.

Guru sasaran disiapkan untuk mengajar 22.499 rombongan belajar SD, 13.423 SMP, 51.527 SMA, dan 45.174 SMK. Setiap guru yang akan dilatih akan disesuaikan dengan kebutuhan implementeasi kurikulum 2013 ini.

Jumlah Sekolah Sasaran Kurikulum 2013 Berkurang

Diberitakan sebelumnya sebanyak 44.609 atau 30 persen dari 148.695 Sekolah Dasar (SD) di seluruh Indonesia akan menggunakan kurikulum 2013 di tahun ajaran 2013/2014. Namun, seperti dijelaskan Mendikbud bahwa jumlah sekolah sasaran pelaksana kurikulum 2013 diperkecil. Berikut kabar yang dirilis laman Kemdikbud (12/4/13).

Kurikulum 2013 tetap akan dilaksanakan sesuai rencana pada tahun pelajaran 2013/2014. Penerapannya dengan menggunakan pendekatan bertahap dan terbatas. Bertahap artinya kurikulum ini tidak diterapkan di semua kelas di setiap jenjang, melainkan di kelas 1 dan kelas 4 untuk SD, kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk SMA dan SMK. Dan terbatas diartikan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan sumber daya yang ada. "Terbatas itu sizenya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh, di Jakarta, Jumat (12/4).

Jika rencana awal kurikulum ini akan diterapkan di 44 ribu SD, atau setara dengan 30 persen dari jumlah SD keseluruhan yaitu 148 ribuan SD, maka saat ini jumlah tersebut menurun menjadi 7.458 SD atau setara dengan lima persen dari jumlah SD. Untuk SMP menjadi 2.580 SMP atau setara dengan tujuh persen jumlah SMP. Sedang di SMA dan SMK akan diterapkan di seluruh sekolah. Untuk SMA berjumlah 11.572 sekolah, SMK 10.685 sekolah.

"SMA dan SMK seratus persen karena ada perubahan dari pendekatan penjurusan," ujar Mendikbud.

Mendikbud menjelaskan, perubahan jumlah sekolah ini dipengaruhi dengan keputusan untuk tidak menggunakan dana anggaran khusus (DAK) yang menginduk pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). "Jadi sekarang murni pakai anggaran yang ada di kementerian. Anggaran itu kan terkait size, jd biaya ikut size. Kita realistis saja," terangnya.

Adapun kriteria pemilihan sekolah yang dilakukan adalah dengan pendekatan faktor sukses sekolah tersebut. Tidak hanya sekolah negeri, sekolah swasta yang dipilih merupakan sekolah yang dianggap siap. Faktor kesiapan tersebut salah satunya dinilai dengan akreditasi. "Pemilihan dengan kriteria tersebut adalah wajar, untuk menumbuhkan kepercayaan diri," katanya.

Mendikbud hari ini telah melaporkan kepada Wakil Presiden Boediono tentang perkembangan persiapan implementasi kurikulum 2013. Nuh mengatakan, Wapres meminta agar persiapan tetap dilaksanakan dengan baik. Dan untuk teknis pengurangan jumlah sekolah ini diserahkan sepenuhnya ke Kemdikbud.

Semoga bermanfaat..